Mineral adalah susunan solid yang tercipta secara alami di bumi. Sementara batu adalah kombinasi yang solid dari berbagai susunan mineral, yang juga tercipta secara alami.
Mineral memiliki komposisi kimia yang unik dan tentu terbentuk dalam struktur kristal dan berbagaibentuk. Karena batu bisa tersusun dari beberapa macam mineral yang diklasifikasikan menurut proses pembentukannya. Sebuah batu juga dapat terbentuk dari sisa-sisa zat organik dan mineraloids.
Ada beberapa jenis batu yang hanya terdiri dari satu jenis mineral.
Nilai komersial suatu mineral sangat tinggi dan batu seringkali ditambang untuk diambil kandungan mineralnya. Batuan tersebut dikenal sebagai bijih sedangkan residu dari batu yang mineralnya telah diambil disebut dengan tailing.
Klasifikasi batuan juga bergantung pada mineral dan komposisi kimia batu itu sendiri, kadang juga bergantung pada tekstur dan proses pembentukannya. Oleh karena itulah, seperti yang kita ketahui batuan dapat diklasifikasikan sebagai batuan beku, sedimen dan metamorf. Siklus sebuah batuan akan menunjukkan, bagaimana cara sebuah jenis batuan akan berubah menjadi jenis lain. Misalnya bentuk batuan sedimen merupakan batuan kapus yang hanya terdiri dari mineral kalsit.
Batuan utama yang ditemukan di bumi mengandung mineral seperti magnetit, kuarsa, feldspar, mika, epidot dan lain-lain. Tapi lebih dari separuh jenis mineral yang ditemukan dalam penelitian geologi, dianggap sebagai mineral yang langka. Batuan beku terbentuk ketika suatu lava cair membeku setelah erupsi gunung berapi dan biasanya mengandung banyak mineral granit. Batuan sedimen terbentuk dari pengendapan bahan organik, endapan kimia atau yang lainnya. Biasanya mengandung banyak mineral seperti shale, batu lanau, batu pasir, dan lain-lain. Batuan metamorf terbentuk dari transformasi suatu jenis batu yang berbeda. Proses seperti ini tidak terjadi pada mineral.
Mineral memiliki komposisi kimia yang unik dan tentu terbentuk dalam struktur kristal dan berbagaibentuk. Karena batu bisa tersusun dari beberapa macam mineral yang diklasifikasikan menurut proses pembentukannya. Sebuah batu juga dapat terbentuk dari sisa-sisa zat organik dan mineraloids.
Ada beberapa jenis batu yang hanya terdiri dari satu jenis mineral.
Nilai komersial suatu mineral sangat tinggi dan batu seringkali ditambang untuk diambil kandungan mineralnya. Batuan tersebut dikenal sebagai bijih sedangkan residu dari batu yang mineralnya telah diambil disebut dengan tailing.
Klasifikasi batuan juga bergantung pada mineral dan komposisi kimia batu itu sendiri, kadang juga bergantung pada tekstur dan proses pembentukannya. Oleh karena itulah, seperti yang kita ketahui batuan dapat diklasifikasikan sebagai batuan beku, sedimen dan metamorf. Siklus sebuah batuan akan menunjukkan, bagaimana cara sebuah jenis batuan akan berubah menjadi jenis lain. Misalnya bentuk batuan sedimen merupakan batuan kapus yang hanya terdiri dari mineral kalsit.
Batuan utama yang ditemukan di bumi mengandung mineral seperti magnetit, kuarsa, feldspar, mika, epidot dan lain-lain. Tapi lebih dari separuh jenis mineral yang ditemukan dalam penelitian geologi, dianggap sebagai mineral yang langka. Batuan beku terbentuk ketika suatu lava cair membeku setelah erupsi gunung berapi dan biasanya mengandung banyak mineral granit. Batuan sedimen terbentuk dari pengendapan bahan organik, endapan kimia atau yang lainnya. Biasanya mengandung banyak mineral seperti shale, batu lanau, batu pasir, dan lain-lain. Batuan metamorf terbentuk dari transformasi suatu jenis batu yang berbeda. Proses seperti ini tidak terjadi pada mineral.
Batuan memiliki nilai budaya, komersial dan sosial yang tinggi, karena kandungan mineral di dalamnya. Batu juga digunakan untuk menentukan tahun atau zaman suatu peradaban yang dahulu pernah ada di bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar