Perbedaan Sauto, Tauto, Coto, Sroto dan Soto Bandung

Soto adalah makanan khas Indonesia seperti sop yang terbuat dari kaldu daging dan sayuran. Daging yang paling sering digunakan adalah daging sapi dan ayam, tetapi ada pula yang menggunakan daging kambing. Berbagai daerah di Indonesia memiliki soto khas daerahnya masing-masing dengan komposisi yang berbeda-beda, dan kadang kala memiliki nama ang berbeda pula.

Sauto  (Soto khas Tegal)
Kita mulai dari Sauto terlebih dahulu, Sauto Tegal konon katanya berasal dari gabungan kata soto dan tauco. Sehingga sebenarnya Sauto itu adalah soto sama seperti soto-soto dari daerah lain. Tapi ada yang membedakan Sauto dengan soto-soto yang lain. Kalau dibandingkan dengan yang lain, soto Kudus misalnya, bumbu

Gerobak Mini Kids Wagon Gerokids


Berikut ini beberapa gambar mini wagon dari berbagai sisi untuk memperjelas bentuk dan ukurannya.


Bak mini wagon bisa dibongkar pasang sesuai keinginan.
klik kanan pada gambar  lalu "view image" untuk memperbesar

Batik Nusantara



Batik Indonesia




                Batik di Indonesia berkaitan erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran agama islam di Tanah Jawa. Adapula pengembangan batik banyak dilakukan semasa kerajan Mataram, kemudian Solo, lalu Yogyakarta. Jadi batik di Indonesia ini telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga raja-raja selanjutnya.
                Batik mulai meluas di Indonesia dan menjadi kesenian khas suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVII atau awal abad ke-XIX. Batik awalnya hanya berupa batik tulis hingga abad ke-XX, kemudian muncul batik cap setelah perang dunia kesatu yaitu sekitar tahun 1920. Pusat perbatikan banyak terdapat di daerah Jawa, yang berkaitan erat dengan penyebaran ajaran agama islam. Kemudian batik tersebut dijadikan sebagai alat perjuangan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedagang muslim melawan perekonomian Belanda.
                Kesenian batik adalah suatu kesenian berupa gambar di atas kain sebagai salah satu pakaian kebudayaan keluarga raja-raja di Indonesia zaman dulu. Kain yang digunakan adalah kain putih hasil tenunan sendiri, dengan menggunakan pewarna yang terbuat dari tumbuhan asli Indonesia. Seperti : mengkudu, tinggi, soga, nila, abu gosok, dan tanah lumpur sebagai pengganti garam.
Mulanya batik hanya ada di dalam kraton saja. Dipakai oleh raja, keluarga, dan pengikutnya. Namun karena banyak pengikut raja yang tinggal di luar kraton, akhirnya penduduk luar kraton pun banyak yang meniru dan membuat batik di tempat mereka masing-masing.
                Semakin lama kesenian batik ini menjadi pekerjaan para kaum wanita di waktu senggang. Dan yang semula batik hanya sebagai pakaian keluarga kraton, kemudian lambat laun batik menjadi pakaian yang digemari oleh rakyat, baik pria maupun wanita.
                Batik Indonesia telah ditetapkan oleh UNESCO pada tanggal

Ilusi waktu


Kenangan, aku merasakan kenangan saat aku di masa lalu, kenangan yang indah dan pahit, yang semakin lama serasa pudar dan menjadi hambar, aku mengenang ketika semua perasaan dan hatiku mengatakan yang lain di masa lalu, dulu aku belumlah sedewasa ini, belumlah dapat menguasai diriku seperti ini, belum mengalami kesadaran yang seperti ini.
Kini usia ku bertambah, detik demi detik, jam demi jam, saat demi saat. Apakah waktu itu bergulir, berjalan, atau waktu sebenarnya diam saja tidak bergerak, namun kitalah yang bergerak melewati waktu, kita lah yang membuat waktu bergerak, seperti ilusi saat melihat pohon bergerak, bila kita sedang mengendarai kendaraan. Kita akan melihat seolah benda yang diam itu bergerak.
Mungkin seperti itulah waktu, diam, menyaksikan tingkah polah makhluk-makhluk Allah, yang mungkin tingkah kita kadang membuat waktu menangis, tertawa, tersenyum, atau bahkan waktu menjadi geram pada kita. Banyak dari kita yang melewatkan waktu dengan melakukan tindakan yang tidak disukai olehnya. Mungkinkah waktu ikut menjadi saksi bagi kita? Menjadi saksi atas perbuatan kita, dan akan membela atau menjerumuskan bagi yang disaksikannya.
Waktu, ingatlah engkau........

Mutiara cinta


Mutiara sebuah keindahan yang tersusun dalam butiran, yang berintikan kesucian, dibalut dengan kesabaran, demi kepatuhan kepada yang Maha Kuasa. Cinta sebuah rasa yang luar biasa, yang suci, yang dapat terasa , yang sukar digambar dengan kata dan lisan, hanya mampu sedikit terbersit bagian dari cinta jika membicarakannya.

Beribu kisah yang menyatakan cinta, berjuta pernyataan cinta, seberapakah yang sebenarnya cinta, Cinta kepada Dia, cinta kepada dia, cinta kepada mereka, cinta kepadaku.

Banyak hal yang telah terjadi dalam hidupku, namun baru sedikit mutiara yang mampu kutemukan, Sungguh terasa sebuah keindahan dalam pengorbanan, terasa perih namun nikmat Allah mengalir dengan deras padaku.

Ketika ada cinta yang mengembang, bahkan saat tidak ada yang dapat menerima cinta kita, maka akan terasa sekali kebimbangan dalam hati, sejati manusia itu memberikan cinta dan juga menerimanya, entah merasa atau tidak saat mendapatkan cinta, namun cinta yang paling terasa dan sekaligus tidak disadari adalah cinta Allah kepada hamba-Nya.

Bagi hamba Allah yang selalu taat kepadanya, tentu ia menyadari kalau cinta Allah kepada hambanya dapat tersampaikan dalam berbagai bentuk. Berbagai nikmat darinya, entah nikmat itu disukai atau malah dibenci, dan semua nikmat itu tentu dapat dirasakan, namun sebagian besar manusia tidak mau menyadarinya, dan bahkan melupakan bahwa semua nikmat yang dirasakannya berasal dari Allah.