Perbedaan Antara Graffiti dan Street Art


Perbedaan Antara Graffiti dan Seni Jalanan Kebanyakan orang menganggap grafiti dan street art sebagai hal yang sama. Keanya sering menghiasi bangunan dan dinding jalan-jalan kota. Asumsi ini ada benarnya. Keduanya adalah bentuk ekspresi kreatif yang ditemukan di dinding kota. Namun, ada beberapa perbedaan penting di antara keduanya. Perbedaan yang paling menonjoladalah grafiti itu ilegal. Seniman grafiti biasanya membuatnya di malam hari untuk menyembunyikan aktivitas mereka. Seni jalanan, berbeda dengan grafiti, mendapat persetujuan dari pihak berwenang. Seni jalanan biasanya dimanfaatkan untuk meningkatkan dan mengangkat area tertentu dalam kota. Seniman-seniman terkenal sering dipanggil untuk menyusun karya-karya ini. Seniman jalanan dengan senang hati menandatangani karya mereka dengan nama mereka sendiri. Seniman grafiti tetap anonim dan bersembunyi di balik inisial atau bekerja dalam kelompok untuk melakukan ekspresi seni ilegal mereka. Graffiti dan seni jalanan termasuk dalam bentuk seni kontemporer dan dapat dilihat berdampingan di lingkungan yang sama.

 

Seluk beluk Grafiti 

Graffiti, berdasarkan kata dan huruf, berasal dari kata Yunani graphein, yang berarti menulis. Graffiti juga terkait dengan kata Italia 'graffiato' yang berarti goresan. Kata-kata dan huruf dari seniman grafiti, memiliki penampilan yang berupa goresan. Seniman grafiti harus menyemprotkan cat secara manual sehingga karya tersebut benar-benar mengikuti naluri seniman itu sendiri. Graffiti lahir lebih dahulu dibanding street artdan kebanyakan orang mengasosiasikan bentuk ekspresi seni ini sebagai vandalisme. Seniman grafiti sering bekerja dalam kelompok yang dikenal sebagai geng. Setiap item grafiti memiliki inisial untuk dibagikan sebagai bentuk identifikasi. Nama samaran dan akronim sering digunakan untuk menyatakan siapa senimannya. Nama asli dan tanda tangan tidak tertera karena aspek ilegal dari karya tersebut. Graffiti dimulai sebagai bentuk ekspresi bagi kaum muda perkotaan. 'Inisial' atau "Tag" adalah bentuk personal branding oleh pelukisnya. Seniman graffiti ini menikmati sensasi tekanan, kecemasan dan unsur bahaya selama melukis karena adanya ancaman dari pihak berwenang. Mereka suka menorehkan karya di tempat yang sulit diakses. Masyarakat awam akan melihat karyanya sebagai campuran kata dan huruf yang berantakan, sementara seniman grafiti melihat makna yang lebih dalam dari aliran garis dengan warna dan tag yang unik.

 

Seluk beluk Street Art 


Street art adalah bentuk seni lain yang diekspresikan pada dinding luar suatu bangunan di daerah perkotaan. Aturan yang diberlakukan dan bahan yang digunakan berbeda pula dari grafiti. Street Art adalah ekspresi artistik yang legal atau tidak melanggar hukum. Para seniman jalanan diminta untuk menggunakan bakat mereka untuk membuat mural atau efek melukis di dinding luar atau pagar luar suatu bangunan. Beberapa pemerintah kota telah mendorong Street Art dan membuat galeri luar ruangan. Sebuah bangunan dapat menjadi memiliki nilai seni, karena desain seniman jalanan dan muralnya yang berwarna-warni. Seniman jalanan melukis di siang hari dan menandatangani karya mereka sebagai pengakuan atas kreasi artistik mereka. Street Art juga disebut Seni Perkotaan atau Seni Publik untuk mencoba membedakannya dari grafiti.

 

 Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar