Perbedaan Antara Teh Hijau dan Teh Hitam

Menurut penelitian dan bukti yang didapatkan para arkeolog, penanaman tanaman teh telah dimulai sejak setengah juta tahun yang lalu. Negara-negara di Asia seperti China dan India dikenal sebagai orang yang pertama kali menanam teh. Ada sekitar empat jenis utama dari daun teh yang populer di masyarakat, yaitu teh hijau, teh hitam, oolong dan teh putih. Ada sejumlah varietas yang berbeda dari empat jenis teh tersebut, baik secara rasa atau herbal. Karena daun teh terlalu sulit untuk dipanen menggunakan mesin, sebagian besar pemanenan teh dilakukan dengan tangan setiap pagi sebelum matahari menjadi terik.

Jenis teh yang paling populer di seluruh negara di dunia adalah teh hitam. Teh hitam dibuat dari tunas dan daun muda dari tanaman Camellia Sinesis. Setelah mereka dipanen dan dikeringkan, daun difermentasi atau dioksidasi untuk memberikan warna hitam pada teh, rasa yang kuat dan agak pahit. Selain oleh proses fermentasi, rasa juga dapat dipengaruhi oleh iklim, jenis tanah dan lokasi di mana teh tersebut ditanam. Varietas teh hitam termasuk Earl Gray dan Pekoe. Meskipun teh hijau terbuat dari daun muda yang sama dari tanaman Camellia Sinesis, tapi jenis teh ini tidak melalui proses fermentasi.

Teh dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan, misalnya mengandung antioksidan yang disebut flavonoid dan polifenol. Teh hijau diketahui mengandung antioksidan yang kuat dengan konsentrasi paling tinggi, khususnya polifenol, yang menyingkirkan radikal bebas dalam tubuh yang bisa membunuh sel dan merusak zat genetik (DNA). Radikal bebas terjadi secara alami dalam tubuh, dapat pula dihasilkan oleh faktor-faktor eksternal seperti radiasi.

Teh hijau sangat populer di Cina, Jepang, Thailand dan India. teh digunakan sebagai stimulan dan diuretik dalam perawatan obat tradisional di India dan China. Selain itu digunakan pula secara tradisional untuk mengobati gas yang berlebih pada lambung, mengontrol suhu tubuh dan mengatur gula darah, membersihkan saluran pencernaan dan menjaga kesehatan mental yang proporsional.

Manfaat kesehatan dari teh hijau telah diteliti secara luas, baik dicoba dikonsumsi langsung maupun melalui percobaan di laboratorium. Teh hijau dikenal memiliki manfaat kesehatan yang lebih signifikan daripada teh hitam, terutama karena konsentrasi antioksidan polifenol yang lebih tinggi. Yang harus diperhatikan adalah, penelitian menunjukkan bahwa manfaat kesehatan ini dapat diwujudkan dengan konsumsi teh secara teratur dalam takaran yang tepat.

Ringkasan:

• Teh hitam lebih populer dan lebih banyak dikonsumsi daripada teh hijau.
• Meskipun keduanya dibuat dari daun tanaman yang sama, teh hitam dibuat dari daun kering yang difermentasi sedangkan teh hijau dibuat dari daun yang kering tanpa fermentasi.
• Teh hitam umumnya memiliki rasa yang lebih kuat dan rasanya agak lebih pahit dari teh hijau yang memiliki rasa seperti rumput.
• Teh hijau memiliki konsentrasi antioksidan polifenol yang lebih tinggi dari teh hitam.